Hukum Lamaran : Ketika Tidak Jadi Menikah , Apakah Boleh Diminta Kembali ????
Diskripsi Masalah :
Sudah menjadi kebiasaan bahwa
setiap akan melangsungkan pernikahan ada sebuah proses yang harus dilewati
terlebih dahulu yaitu khitbah ( talenan , red Jawa ) kemudian lamaran , yang
mana biasanya keluarga dari calon mempelai laki laki memberikan sesuatu berupa
makanan , jajanan , perhiasan bahkan terkadang ada yang memberikan perkakas
rumah tangga serta sepeda motor kepada calon mempelai wanita sebagai tanda
bahwa laki laki itu benar benar serius akan mengawininya .
( Ranting NU Mantingan Tengah )
Pertanyaan :
a. Apa status pemberian dari calon mempelai laki laki kepada calon
mempelai wanita saat prosesi lamaran / khitbah yang biasanya berupa jajanan ,
makanan , pakaian perhiasan serta alat rumah tangga dll ?
b. Apabila terjadi pembatalan sebelum terjadinya akad , apakah
calon mempelai laki laki boleh meminta kembali pemberianya ?
Jawaban:
a. Setatus pemberian tersebut dilihat dari niat dan maksud dari
calon mempelai laki laki , apabila diniatkan sebagai hadiah maka setatus
pemberian tersebut adalah hadiah . apabila diniatkan sebagai mahar maka
pemberian tersebut menjadi mahar
Nash:
1.
Fatawi Ibnu Hajar Al
Haitami Juz : 5 Hal : 328
وسئل عمن خطب امرأة وأجابوه فأعطاهم شيئاً من المال يسمى الجهاز هل تملكه المخطوبة أو لا بينوا
لنا ذلك؟ فأجاب بأن العبرة بنية الخاطب الدافع فإن دفع بنية الهدية ملكته المخطوبة
أو بنية إحسانه من المهر حسب منه وإن كان من غير جنسه أو بنية الرجوع به عليها إذا
لم يحصل زواج أو لم يكن له نية لم تملكه ويرجع به عليها. (فتاوي إبن حجر الهيتمي
الجز:5 ص:328 المكتبة الشاملة)
Ibnu Hajar
ditanya tentang permasalahan pemberian dari seseorang yang melamar perempuan dengan
memberikan harta benda yang di namakan JIHAZ ( lamaran ) , apakah perempuan
yang dilamar boleh memilikinya atau tidak ? beliau menjawab : yang menjadi
ibroh ( petunjuk) adalah niat dari pelamar yang memberi . apabila pemberianya
diniatkan sebagai hadiah maka boleh dimiliki atau diniatkan membaguskan mahar
maka dihitung sebagai mahar meskipun tidak sebagai mahar atau diniatkan untuk
diambil kembali ketika tidak terjadi pernikahan atau tidak diniatkan apa apa
maka tidak boleh dimiliki dan boleh diambil kembali .
Fatawi Ibnu Hajar Al
Haitami Juz : 5 Hal : 328
b.
Hukumnya khilaf
·
Apabila yang menggagalkan pernikahan dari
pihak perempuan , maka pihak laki laki boleh meminta kembali pemberianya .
apabila yang menggagalkan dari pihak laki laki maka tidak boleh meminta kembali
pemberianya .
·
Pendapat dari Al Imam Syihabur Romliy : pihak
laki laki boleh meminta kembali
pemberianya secara mutlaq , baik yang membatalkan dari pihak laki laki maupun
dari pihak perempuan .
Nash:
1.
Bugyatul
Mustaryidin Hal : 35
2.
I’anatut tholibin
Juz : 3 Hal : 355
-(مسألة : ش) : دفع لمخطوبته مالاً بنيةٍ جعله في
مقابلة العقد اِستردَّه إذا لم يَتَّفِق العقد ويُصَدَّقُ في ذلك اهـ. قلتُ : ورجح
ذلك في التحفة ، وخالف في فتاويه فقال : ولو أهدى لمخطوبته فاتفق أنهم لم
يُزَوِّجوه ، فإن كان الرد منهم رُجِعَ بما أنفق لأنه لم يحصُل غَرْضُه الذي هو
سبب الهَدِيَّة ، أو منه فلا رجوع لانتفاء العلة اهـ. وأفتى الشهاب الرملي بأن له
الرجوع أيضاً مطلقاً ، سواء كان الرد منه أو منهم ، كما لو مات فَيَرْجع في عينه
باقياً وبدله تالفاً مأكَلاً ومشرباً وحلياً اهـ.(بغية المسترشدين: 35 مكتبة
دار الفكر)
( Masalah syin ) seseorang
memberikan harta kepada perempuan yang di khitbahnya dengan niatan akad nikah
yang akan datang , apaabila tidak terjadi akad pada akhirnya maka boleh dimenta
kembali , ar Romly berkata : apabila seseorang memberikan sesuatu kepada yang
dilamar dan tidak jadi di nikahkan , apabila yang membatalkan dari pihak perempuan
maka mengambil apa yang telah diberikan, karena tujuanya tidak terpenuhi . atau
dari pihak laki laki mak tidak boleh mengambilnya kembali karena tidak adanya
alasan . As Syihabu Romly berfatwa :
bahwa pihaklaki laki boleh mengambilnya dengan mutlaq . baik yang menggagalkan
dari pihak laki laki maupun perempuan , seperti halnya ketika meninggal maka di
ambilkembali apa yang masih tersisa dan ganti perkara yang sudah di makan , dan
diminum serta perhiasan .
Bugyatul Mustarsyidin Hal : 35
-لو
خطب امرأة، ثم أرسل أو دفع إليها، بلا لفظ مالا قبل العقد، أي ولم يقصد
التبرع، ثم وقع الاعراض منها أو منه، رجع بما وصلها منه. اه. (إعانة الطالبين الجز:3
ص:355)
Apabila melamar perempuan
kemudian mengirimkan atau memberikan sesuatu padanya dengan tanpa shigot
sebelum adanya akad nikah ,artinya tidak adanya niat tabaru’ kemudian terjadi pembatalan dari pihak
perempuan atau laki laki maka boleh menarik kembali apa yangtelah di berikannya
.
I’anatut Tholibin Juz : 3
Hal : 355
0 comments:
Post a Comment