نَصَائِحُ الْعِبَادِ
شَرَحَ
محمد نووى بن عمر البنتانى الجاوى
عَلىَ الْمُنَبِّهَاتِ عَلىَ الإِسْتِمْدَادِ
لِيَوْمِ الْمِعَادِ
Assalamu alaikum warohmatullah
wabarokatuh .
Dalam
pertemuan kali ini saya selaku penulis ingin menghadirkan sebuah kajian yang
sering kita kaji di dalam dunia pesantren yang mana biasa kita sebut dengan
pengajian kitab kuning , dan di sini saya ingin tampilkan sebuah kitab yang di
karang oleh Ulama’ yang terkenal dan termasuk Mufti ( Ahli dalam bidang agama )
di Mekah akan tetapi beliau adalah asli warga Indonesia , beliau adalah Syeih
Muhammad Nawawi Ibnu Umar Al Bantani Al Jawi .
Sebelum kita memulai untuk mengkajinya terlebih dahulu saya ingin tampilkan
sedikit biografi dari Syaikh Muhammad Nawawi Al Bantani Al Jawai .
Lahir
di kampung Tanara sebuah desa yang terpencil yang ada di Kecamatan Tirtayasa
Kabupaten Serang Banten pada tahun 1230 H / 1815 M dengan nama Abu Mu’ti
Muhammad Nawawi Bin Umar Bin Arabi .
kalau di lihat dari silsilah keturunanya beliau keturunan ke- 12 dari Sultan
Banten dari nasab ini beliau masih tergolong Dzuirah Rosulullah SAW melalui
keturunan Maulana Hasanuddin Putra dari Sunan Gunung Jati Cirebon , yakni
Pangeran Suniararas . ayah beliau seorang Ulama’ Banten Yaitu Kyai Umar Bin
Aarabi sedang ibunya bernama Zubaedah .
Sejak
kecil Syeikh Nawawi terkenal sebagai
anak yang cerdas karena beliau dapat dengan mudah menyerap pelajaran pelajaran
yang di berikan oleh ayahnya bahkan pertanyaan pertanyaan kritis dari Syeikh
Nawawi kecil sering merepotkan ayahnya . akhirnya sang ayah megirimnya ke
berbagai pondok pesantren di Jawa seperti di tempat Kyai Sahal Banten , Kyai
Yusuf Purwakarta , dan akhirnya berangkat ke Mekah untuk menunaikan Haji
sekaligus belajar agama kepada para Syeikh yang ada di Makah seperti Syaikh Khâtib
al-Sambasi, Abdul Ghani Bima, Yusuf Sumbulaweni, Abdul Hamîd Daghestani, Syaikh Sayyid
Ahmad Nahrawi, Syaikh Ahmad Dimyati, Syaikh Ahmad
Zaini Dahlan, Syaikh
Muhammad Khatib Hambali , dan Syaikh Junaid Al
Batawie .
Adapun
karya karya Syeikh Nawawi sangat banyak bahkan Ulama’ asal Mesir 'Umar 'Abdul Jabbâr dalam kitabnya "al-Durûs min Mâdhi al-Ta’lîm wa
Hadlirih bi al-Masjidil al-Harâm” (beberapa kajian masa lalu dan masa kini
tentang Pendidikan Masa kini di Masjidil Haram) menulis bahwa Syaikh Nawawi
sangat produktif menulis hingga karyanya mencapai seratus judul lebih, meliputi
berbagai disiplin ilmu. Banyak pula karyanya yang berupa syarah atau komentar
terhadap kitab-kitab klasik. Sebagian dari karya-karya Syaikh Nawawi di
antaranya adalah sebagai berikut:
- al-Tsamâr
al-Yâni’ah syarah al-Riyâdl al-Badî’ah
- al-‘Aqd
al-Tsamîn syarah Fath al-Mubîn
- Sullam
al-Munâjah syarah Safînah al-Shalâh
- Baĥjah
al-Wasâil syarah al-Risâlah al-Jâmi’ah bayn al-Usûl wa al-Fiqh wa
al-Tasawwuf
- al-Tausyîh/
Quwt al-Habîb al-Gharîb syarah Fath al-Qarîb al-Mujîb
- Niĥâyah
al-Zayyin syarah Qurrah al-‘Ain bi Muĥimmâh al-Dîn
- Marâqi
al-‘Ubûdiyyah syarah Matan Bidâyah al-Ĥidâyah
- Nashâih
al-‘Ibâd syarah al-Manbaĥâtu ‘ala al-Isti’dâd li yaum al-Mi’âd
- Salâlim
al-Fadhlâ΄ syarah Mandhûmah Ĥidâyah al-Azkiyâ΄
- Qâmi’u
al-Thugyân syarah Mandhûmah Syu’bu al-Imân
- al-Tafsir
al-Munîr li al-Mu’âlim al-Tanzîl al-Mufassir ‘an wujûĥ mahâsin al-Ta΄wil
musammâ Murâh Labîd li Kasyafi Ma’nâ Qur΄an Majîd
- Kasyf
al-Marûthiyyah syarah Matan al-Jurumiyyah
- Fath
al-Ghâfir al-Khathiyyah syarah Nadham al-Jurumiyyah musammâ al-Kawâkib
al-Jaliyyah
- Nur
al-Dhalâm ‘ala Mandhûmah al-Musammâh bi ‘Aqîdah al-‘Awwâm
- Tanqîh
al-Qaul al-Hatsîts syarah Lubâb al-Hadîts
- Madârij
al-Shu’ûd syarah Maulid al-Barzanji
- Targhîb
al-Mustâqîn syarah Mandhûmah Maulid al-Barzanjî
- Fath
al-Shamad al ‘Âlam syarah Maulid Syarif al-‘Anâm
- Fath
al-Majîd syarah al-Durr al-Farîd
- Tîjân
al-Darâry syarah Matan al-Baijûry
- Fath
al-Mujîb syarah Mukhtashar al-Khathîb
- Murâqah
Shu’ûd al-Tashdîq syarah Sulam al-Taufîq
- Kâsyifah
al-Sajâ syarah Safînah al-Najâ
- al-Futûhâh
al-Madaniyyah syarah al-Syu’b al-Îmâniyyah
- ‘Uqûd
al-Lujain fi Bayân Huqûq al-Zaujain
- Qathr
al-Ghais syarah Masâil Abî al-Laits
- Naqâwah
al-‘Aqîdah Mandhûmah fi Tauhîd
- al-Naĥjah
al-Jayyidah syarah Naqâwah al-‘Aqîdah
- Sulûk
al-Jâdah syarah Lam’ah al-Mafâdah fi bayân al-Jumu’ah wa almu’âdah
- Hilyah
al-Shibyân syarah Fath al-Rahman
- al-Fushûsh
al-Yâqutiyyah ‘ala al-Raudlah al-Baĥîyyah fi Abwâb al-Tashrîfiyyah
- al-Riyâdl
al-Fauliyyah
- Mishbâh
al-Dhalâm’ala Minĥaj al-Atamma fi Tabwîb al-Hukm
- Dzariyy’ah
al-Yaqîn ‘ala Umm al-Barâĥîn fi al-Tauhîd
- al-Ibrîz
al-Dâniy fi Maulid Sayyidina Muhammad al-Sayyid al-Adnâny
- Baghyah
al-‘Awwâm fi Syarah Maulid Sayyid al-Anâm
- al-Durrur
al-Baĥiyyah fi syarah al-Khashâish al-Nabawiyyah
- Lubâb
al-bayyân fi ‘Ilmi Bayyân
Karya beliau tafsir, al-Munîr, sangat monumental, sehingga
ada yang mengatakan Tafsir al Munir lebih
baik dari Tafsîr Jalâlain, karya Imâm Jalâluddîn al-Suyûthi dan Imâm Jalâluddîn
al-Mahâlli yang sangat terkenal itu. Sementara Kitab Kâsyifah al-Sajâ yang merupakan syarah atau komentar dari kitab Safînah al-Najâ, karya Syaikh Sâlim bin Sumeir
al-Hadhramy. Para pakar Fiqih menyebutkan
bahwa karya beliau lebih praktis ketimbang matan yang
dikomentarinya. Adapun karya-karya beliau dalam bidang Ilmu Akidah adalah Tîjân
al-Darâry, Nûr al-Dhalam, Fath al-Majîd. Sementara dalam bidang Ilmu Hadits
adalah Tanqih al-Qaul. Karya-karya dia di
bidang Ilmu Fiqih yakni Sullam al-Munâjah, Niĥâyah al-Zain, Kâsyifah al-Sajâ.
Adapun Qâmi’u al-Thugyân, Nashâih al-‘Ibâd dan Minhâj al-Raghibi merupakan
karya beliau dalam bidang ilmu tasawwuf. Ada lagi sebuah kitab fiqih karya
beliau yang sangat terkenal di kalangan para santri pesantren di Jawa, yaitu
Syarah ’Uqûd al-Lujain fi Bayân Huqûq al-Zaujain .
Demikian sedikit
biografi dari Ulama’ besar nusantara yang mendunia dengan karya dan keilmuanya
dan tentunya hal tersebut bisa menjadi contoh bagi generasi selanjautnya bahwa
orang Indoneseia juga bisa berkarya paling tidak kita bisa mengkaji karya
beliau .
0 comments:
Post a Comment