Home » » Hukum Berobat dan Mengobati Dengan Mantra Mantra

Hukum Berobat dan Mengobati Dengan Mantra Mantra

Hukum Berobat dan Mengobati Dengan Mantra Mantra 





Diskripsi Maslah
Di era modern ini, banyak pengobatan alternatif  berupa terapi medis , terapi tradisional ala tabib , ada juga yang melalui dukun .
( Ranting NU Jatisari )
Pertanyaan :
a.       Bagaimana hukumnya pengobatan dengan cara memindah penyakit manusia kepada binatang yang menyebabkan binatang tersebut mati ?
Jawab :
b.      Bagaimana hukum berobat kepada dukun dengan jampi jampi  ?
Jawab :
Berobat dengan menggunakan jampi jampi ( mantra ) dalam kasus di atas diperbolehkan dengan catatan :
1.        Mantra yang digunakan dari Al Qur’an , asma’ Allah , dan do’a yang ma’tsuroh ( diajarkan oleh Rusulullah SAW )
2.        Menggunakan bahasa arab atau bahasa yang bisa difahami ma’nanya
3.        Yakin bahwa semua kesembuhan hanya dari Allah SAW
Ibarat :
1.       Al Um Lis Syafi’i Juz : 7 hal 241
2.        Fiqih Sunah Juz : 2 Hal 67
3.     Fatawi al Kubro al Fiqhiyah ala Madzhabi Imam Syafi’i Juz : 1 Hal : 106
4.        Ad Darari al Mudliyah Syarah Ad Durarul Bahiyah Juz : 2 Hal : 354
5.        Al Fatawi As Syar’iyyah As Shodiroh An Qitho’il Ifta’ Bil Kuwait Juz : 7  Hal : 9

الأم للشافعي (7/ 241)

باب ما جاء في الرقية سألت الشافعي عن الرقية فقال لا بأس أن يرقى الرجل بكتاب الله وما يعرف من ذكر الله قلت أيرقى أهل الكتاب المسلمين ؟ فقال نعم إذا رقوا بما يعرف من كتاب الله أو ذكر الله فقلت وما الحجة في ذلك ؟ قال: غير حجة، فأما رواية صاحبنا وصاحبك فإن مالكا أخبرنا عن يحيى بن سعيد عن عمرة بنت عبد الرحمن أن أبا بكر دخل على عائشة وهي تشتكي ويهودية ترقيها فقال أبو بكر أرقيها بكتاب الله فقلت للشافعي فإنا نكره رقية أهل الكتاب فقال ولم وأنتم تروون هذا عن أبى بكر ولا أعلمكم تروون عن غيره من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم خلافه وقد أحل الله جل ذكره طعام أهل الكتاب ونساءهم وأحسب الرقية إذا رقوا بكتاب الله مثل هذا أو أخف.

Bab yang berkaiyan dengan  Suwuk  saya bertanya kepada Imam Syafi’i tentang masalah suwuk  , beliau berkata : tidak ada masalah seorang nyuwuk dengan Kitabullah dan lafadz yang diketahui dari Dzikrillah saya bertanya : apakah seorang ahli kitab ( yahudi , nasroni ) boleh nyuwuk orang muslim ? beliau menjawab : boleh ketika dia nyuwuk dengan menggunkan lafadz lafadz yang diketahui kitabullah atau dzikrullah , saya bertanya . lalu apa hujahnya ? beliau menjawab , tidak hujah untuk masalah itu , adapun riwayat teman kita “ sesungguhnya Malik memberikan kabar kepada kita dari Yahya bn Said dari Umroh binti Abdir Rahman : ssungguhnya Abu Bakar masuk kedalam rumah A’isyah sedangkan A’isyah dalam keadaan sakit dan seseorang dari yahudi sedang mengobatinya ( Nyuwuk ) Abu bakar berkata : obati ( suwuk ) dengan kitabullah . saya berkata kepada Imam Syafi’i kita kita memakruhkan pengobatan (  suwuk ) dari Ahli kitab ( yahudi , nasroni ) Imam Syafi’i berkata : kenapa ? sedangkan kalian meriwayatkanya dari Abu Bakar sedangkan saya  tidak mengajarkan riwayat yang berbeda dari sahabat Nabi SAW yang lain . Allah menghalalkan makanan ahli kitab dan perempun mereka dan saya menyamakan suwuk dengan menggunakan kitabullah seperti ini atau bahkan lebih ringan .

Al Um Lis Syafi’i Juz : 7 hal 241

فقه السنة (2/ 67)
وقال الربيع : سألت الشافعي عن الرقية فقال : لا بأس أن ترقى بكتاب الله ، وبما تعرف من ذكر الله قلت : أيرقى أهل الكتاب  المسلمين ؟ قال نعم ، إذا رقوا بما يعرف من كتاب الله وبذكر الله . بعض الادعية الواردة في ذلك 1 - روى البخاري ومسلم عن عائشة : أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يعوذ بعض أهله ، يمسح بيده اليمنى ويقول : " اللهم رب الناس أذهب البأس ( 2 ) أشف وأنت الشافي ، لاشفاء إلا شفاؤك شفاء لا يغادر سقما " . 2 - وروى مسلم عن عثمان بن أبي العاص أنه شكا إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم وجعا بحدة في جسده . فقال له رسول الله صلى الله عليه وسلم : " ضع يدك على الذي يألم من جسدك وقل : باسم الله ، وقل : سبع مرات : أعوذ بعزة الله وقدرته من شر ما أجد وأحاذر " قال ففعلت ذلك مرارا فأذهب الله ما كان بي فلم أزل آمر به أهلى وغيرهم
Robi’ berkata : saya brtanya tentang masalah suwukkepada Imam Syafi’i beliu berkata : beliau berkata : tidak ada masalah seorang nyuwuk dengan Kitabullah dan lafadz yang diketahui dari Dzikrillah saya bertanya : apakah seorang ahli kitab ( yahudi , nasroni ) boleh nyuwuk orang muslim ? beliau menjawab : boleh ketika dia nyuwuk dengan menggunkan lafadz lafadz yang diketahui kitabullah atau dzikrullah . sebagian dari do’a do’a yang diriwayatkan :  Imam Bukhori dan mUslim meriwayatkan dari A’isyah bahwa Nabi SAW meminta pertolongan terhadap sebagian keluarganya dengan mengusapkan tangan kananya seraya berkata : ALLHUMMA RABBA AN NAS IDZHAB AL BA’SYA “ISYFI ANTA SYAFI LAA SYIFA’A ILLA SYIFA’UKA LAA YUGHODIRU SYAQOMAN “( wahai pemelihara manusia , hilangkanlah bahaya. Sembuhkanlah engkau maha menyembuhkan . tidak ada obat kecuali obat dari engka , obat yang tidak meninggalkan penyakit lain  ) di riwayatkan dari Utsman bin abil Ash bahwa dia mengeluh sakit pada betisnya kepada Rosulullah SAW Rosul memerintahkan untuk menaruh tangannya pada bagian tubuh yang sakit dan bacalah “ A’UDZU BIIZZATILLAH WAQUDROTIHI MIN SYARRI MA AJIDU WA UHADIRU “  ( saya berlindung dengan kekuatan Allah dan kuasanya dari kejelekan yang ada dan yang saya takuti ) saya melakukanya beberapa kali kemudian Allah menghilangkan sakit saya , lalu saya gunakan untuk pegobatan keluarga saya .
( Fiqih Sunah Juz : 2 Hal 67 )
الفتاوى الكبرى الفقهية على مذهب الإمام الشافعي (1/ 106)
"وسئل" - نفع الله بعلومه - عن رقية الكافر إذا لم يعلم أنها تتضمن كفرا هل يجوز استعمالها للمسلمين أو لا؟ "فأجاب" بقوله: لا يجوز لأحد أن يستعمل رقية سواء كانت من كافر أو غيره إلا إذا علم أنها غير مشتملة على كفر أو محرم, والدليل على ذلك أن الصحابة لما سألوا النبي صلى الله عليه وسلم عن رقاهم لم يأذن لهم فيها حتى أمرهم بأن يعرضوها عليه فعرضوها عليه فقال "لا بأس", وحيث كان في الرقية اسم سرياني مثلا لم يجز استعمالها قراءة ولا كتابة إلا إن قال أحد من أهل العلم الموثوق بهم: إن مدلول ذلك الاسم معنى جائز؛ لأن تلك الأسماء المجهولة المعنى قد تكون دالة على كفر أو محرم, كما صرح به أئمتنا فلذلك حرموها قبل علم معناها
Ibnu Hajar ditanya tentang pengobatan ( suwuk ) yang dilakukan oleh orang kafir ketika tidak diketahui bahwa media pengobatanyanya mengandung kesyirikan , apakah hal tersebut dapat digunakan oleh orang muslim atau tidak ?beliau menjawab tidak diperbolehkan menggunakan pengobatan ( suwuk) baik dari orang kafir atau lainya kecuali diketahui bahwa metode pengobatanya ( suwuk ) tidak mengandung kekufuran atau diharamkan , dalilnya ketika sahabat bertanya kepada Nabi SAW  dari suwukyang dilakukan oleh sahabat , beliau tidak mengizinkan sampai akhirnya Nabi memerintahkan menjauhinya maka para sahabat menjauhinya kemudian Nabi berkata : tidak ada masalah “ . apabila dalam metode suwuk tersebut ada bahasa suryani misalnya maka tidak boleh diamalkan baik dibaca ataupun ditulis kecuali ketika ada yang tau dari seorang yang ahli pengetahuan bahwa bahasa tersebut mengandung ma’na yang boleh diucapkan , karena bahasa yang tidak diketahui ma’nanya terkadang menuntun kepada kekufuran atau keharaman seperti yang telah dijelaskan oleh Imam kita maka dari itu haram menggunakan suwuk yang belum diketahui ma;nanya .
( Fatawi al Kubro al Fiqhiyah ala Madzhabi Imam Syafi’i Juz : 1 Hal : 106 )
الدراري المضية شرح الدرر البهية - الرقمية (2/ 354)
وأما كونه لا بأس بالرقية بما يجوز فلحديث أنس عند مسلم رحمه الله تعالى وغيره قال: رخص رسول الله صلى الله عليه وسلم في الرقية من العين والحمة والنملة والمراد بالحمة السم من ذوات السموم وبالنملة القروح تخرج من الجنب وأخرج مسلم رحمه الله تعالى وغيره من حديث عوف بن مالك قال: كنا نرقى في الجاهلية فقلنا يا رسول الله كيف ترى في ذلك فقال: " علي رقاكم لا بأس بالرقى ما لم يكن فيه شرك" وفي صحيح مسلم رحمه الله تعالى من حديث جابر رضي الله عنه قال: نهى النبي صلى الله عليه وسلم عن الرقي فجاء آل عمرو بن حزم فقالوا: يا رسول الله إنها كانت عندنا رقية نرقى بها من العقرب وإنك نهيت عن الرقي قال: فعرضوها عليه فقال: "ما أرى بأسا فمن استطاع منكم أن ينفع أخاه فليفعل" وفي الصحيحين من حديث عائشة قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا مرض أحد من أهله نفث عليه بالمعوذات فلما مرض مرضه الذي مات فيه جعلت أنفث عليه وأمسحه بيد نفسه لأنها أعظم بركة من يدي وما ورد من الأدلة الدالة على النهي عن الرقى وأنها من الشرك فهي محمولة على الرقية بما لا يجوز كالتي تكون بأسماء الشياطين والطواغيت ونحو ذلك وكذلك يحمل على هذا ما ورد في حديث المغيرة بن شعبة عن أحمد وابن ماجه وصححه الترمذي وابن حبان والحاكم عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: "من اكتوى أو استرقى فقد برىء من التوكل" وقد ورد في الصحيحين من حديث عائشة قالت: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يأمرني أن أسترقى من العين وأخرج أحمد والنسائي
Pembolehan mengamalkan suwuk berdasarkan hadits Anas yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan lainya . anas berkata : rosulullah SAW memberi keringanan dalamhal suwuk dari sakit mata , racun , dan luka luka , yang di maksud AL HUMMAH adalah hewan yang beracun , AN NAMLAH adalah luka yang berada di pinggang . Imam Muslim dan lainya meriwayatkan dari Auf bin Malik : kita melakukan suwuk pada zaman jahiliyah kemudian kami bertanya kepada Rosul , apa pendapat beliau , Beliau berkata : menjauhlah dari  suwuk , tidak ada masalah dengan suwuk selagi tidak mengandung syirik . dalam kitab Shohih Muslim dari hadits Jabir ra , berkata Nabi melarang dari suwuk kemudian datang keluarga Amri bin Hazam mereka bertanya Wahai Rosulullah diantara kami ada yang menjadi penyuwuk dari racun kalajengking sedangkan anda melarangnya  . Nabi berkata : lakukanlah saya tidak melihat adanya kejelekan barang siapa bisa berfanfaat kepada saudaranya maka lakukanlah “dalam dua hadits shohih dari A’isyah : ketika salah satu keluarga Rosul sakit Rosul membaca Al Mu’awidzatain lalu ditiupkannya , ketika Rosul sakit yang menyebabkan wafatnya  beliau saya meniupkan dan mengusapkan dengan tangan beliau , karena tangan beliau lebih besar berkahnya daripada tangan saya . dalil yang menunjukan larangan menggunakan suwuk dengan dalih kesyirikan hanya terletak pada suwuk yang tidak diperbolehkan seperti suwuk menggunakan nama setan , berhala dllberdasarkan hdits dari Mughiroh bin Syu’bah yang di riwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah dan dibenarkan oleh An Nasa’i , Ibnu Hibban , dan Hakim , Nabi bersabda : barang siapamelakukan bekam dan suwuk maka hilang tawakalnya ( kepasrahanya kepada Allah ) dan diriwayatkan dari A’isyah Nabi memerintahkan kita untuk suwuk dari sakit mata HR ahmad dan Nasa’i
( Ad Darari al Mudliyah Syarah Ad Durarul Bahiyah Juz : 2 Hal : 354 )

الفتاوى الشرعية الصادرة عن قطاع الإفتاء بالكويت (7/ 9)
تجوز الرقية بشروط ثلاثة أولها: أن تكون بكلام الله تعالى أو بأسمائه وصفاته أو بالأدعية المأثورة. ثانيها: أن تكون باللسان العربي أو بما يعرف معناه من غيره. ثالثها: أن يعتقد أن الرقية لا تؤثر بذاتها بل بإذن الله تعالى وقدرته.
Suwuk diperbolehkan dengan tiga syarat : pertama : harus menggunakan Kalamullah ,  asma’ Allah atau do’a yang ma’tsuroh . kedua : dengan menggunakan bahasa arab atau bahasa selain arab yang bisa difahami maknanya . ketiga : berkeyakinan bahwa suwuk tidak memi8liki kekuatan apapun kecuali dengan izin allah dan kuasanya .
( Al Fatawi As Syar’iyyah As Shodiroh An Qitho’il Ifta’ Bil Kuwait Juz : 7 Hal : 9 )


Share this video :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Islam Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger