HUKUMAN
BAGI PEMBERI DOKTRIN BOM BUNUH DIRI MENURUT SYAR’I
Hukuman
bentuk apa dinilai tepat ditimpakan kepada promotor/pemberi indoktrinasi bunuh
diri dengan pemahaman konsep jihad yang salah dan menanamkan keyakinan status
mati syahid serta kepastian masuk surga kepada calon pelaku bom bunuh diri.
Jawaban :
Hukuman
bagi promotor / pemberi indoktrinasi bunuh diri adalah ta’zir, bahkan bisa
sampai hukuman mati , apabila dampak mafsadah dan madlaratnya merata dikalangan
masyarakat luas serta hukuman ta’zir yang lain sudah tidak efektif lagi.
تفسير الطبري ج: 6 ص: 205
إنّمَا جَزَآءُ الذِينَ
يُحَارِبُونَ اللهَ وَرسولَهُ وَيَسْعَونَ فِي الأرْضِ فَسَادًا أنْ يُقتلُوا أوْ
يُصَلبُوا أوْ تُقَطَّع أيْدِيهِمْ وأرْجُلِهمْ مِنْ خِلافٍ أوْ يُنْفَوا مِنَ
الأرْضِ ذَلكَ لَهُم خِزْيٌ فِي الدُنيَا وَلهُم فِي الآخِرَةِ عَذَابٌ عَظيمٌ
Terjemah
:Balasan bagi orang yang memusuhi Alloh dan utusan-Nya dan membuat kerusakan
di muka bumi adalah dibunuh atau disalib atau dipotong kedua tangan dan kakinya
secara bergantian (selang seling) atau disingkirkan dari muka bumi. Itu semua
adalah balasan di dunia sedangkan balasan di akhirat adalah adzab yang sangat
besar.
تفسير ابن كثير ج: 2 ص: 48
المحاربة هي المضادة
والمخالفة وهي صادقة على الكفر وعلى قطع الطريق وإخافة السبيل وكذا الإفساد في
الأرض
Terjemah
:Muharobah (memerangi) ialah : perlawanan dan menentang, yaitu sesuai (pas)
dengan kufur dan tindakan perampokan dijalanan, dan menakut-nakuti di jalan,
begitu juga membikin kerusakan dibumi.
تفسير الطبري ج: 6 ص: 211
وأما قوله ويسعون في الأرض
فسادا فإنه يعني ويعملون في أرض الله بالمعاصي من إخافة سبل عباده المؤمنين به أو
سبل ذمتهم وقطع طرقهم وأخذ أموالم ظلما وعدوانا والتوثب على جرمهم فجورا وفسوقا
Terjemah
:Adapun pengertian firman Allah (artinya) : “ Dan mereka melakukan kerusakan
di muka bumi.” Itu artinya : mereka melakukan kemaksiatan di muka bumi ini,
dengan cara menakut-nakuti (terror/ancaman) jalannya orang-orang mukmin, atau
jalannya tanggungan orang-orang mukmin, dan menghadang perjalanannya, merampas
harta bendanya dengan cara dzalim dan ceroboh (aniaya) dan berani melukainya
dengan cara keterlaluan dan fasiq.
تفسير القرطبي ج: 6 ص: 149
إنّمَا جَزَآءُ الذِينَ
يُحَارِبُونَ اللهَ وَرسولَهُ وَيَسْعَونَ فِي الأرْضِ فَسَادًا أنْ يُقتلُوا أوْ
يُصَلبُوا الآية - الى ان قال - قال مالك والشافعي وأبو ثور وأصحاب الرأي الآية
نزلت فيمن خرج من المسلمين يقطع السبيل ويسعى في الأرض بالفساد قال ابن المنذر قول
مالك صحيح قال أبو ثور واحتج لهذا القول
Terjemah
:Firman Allah (artinya) : “Seseungguhnya balasan orang-orang yang memerangi
Alloh dan Rosul-Nya dan berbuat kerusakan di bumi agar supaya dibunuh, atau
disalib”, dan seterusnya - sampai perkataan mufassir- Berkatalah Imam Malik,
Imam Syafi-ie, Imam Abu Tsur, dan Para pakar pendapat : Ayat ini diturunkan
buat orang Islam yang keluar memisahkan diri ikatan kelompoknya dan berbuat
kerusakan di bum.Bberkatalah Ibnu Mundzir : Perkataan Imam Malik betul, Abu
Tsaur berkata : Perkataan ini dapat dibuat hujjah / dasar.
تفسير القرطبي ج: 7 ص: 133
ولا تقتلوا النفس التي حرم
الله إلا بالحق – الى ان قال - من شق عصا المسلمين وخالف إمام جماعتهم وفرق كلمتهم
وسعى في الأرض فسادا بانتهاب الأهل والمال والبغي على السلطان والامتناع من حكمه
يقتل فهذا معنى قوله إلا بالحق
Terjemah
:Firman Allah (artinya) : “Janganlah kalian semua membunuh seseorang yang
diharamkan Alloh kecuali dengan haq” (cara yang benar). -sampai perkataan
mufassir- : Barang siapa meretakkan persatuan kaum muslimin, menentang pimpinan
kelompok umat Islam dan memisah-misahkan kalimah mereka dan berbuat kerusakan
dimuka bumi dengan jalan melakukan perampokan / perampasan keluargadan harta,
dan membangkang terhadap pengusa dan menolak keputusannya, maka orang tersebut
boleh dibunuh. Ini lah makna firman Illa bi al Haq.
فتاوى الكبرى لابن تيمية 5\
وَهَذَا التعْزِيرُ ليْسَ
يُقَدَّرُ بَلْ يَنْتهِى اِلىَ القَتْلِ كَمَا فِى الصَّائِلِ فِى اَخْذِ المَالِ
يَجُوْزُ اَنْ يُمْنَعَ مِن الأخْذِ وَلوْ بِالقتْلِ وَعلَى هَذا فَاِذا كَانَ
المَقصُودُ دَفْعَ الفَسَادِ وَلمْ يَنْدَفِعْ إلاِّ بِالقتْلِ قُتِلَ. وَحِينئِذٍ
فَمَن تَكَرَّرَ مِنهُ فِعْلَ الفَسَادِ وَلمْ يَرْتَدِعْ لِلحُدُودِ
المُقَدَّرَةِ بَلِ اسْتَمَرَّ علىَ ذَلِكَ الفَسَادِ فَهُو كَالصَّائِلِ الذِّى
لاَ يَنْدَفِعُ إلاّ بِالقتْلِ فَيُقتَلُ قِيلَ وَيُمْكِنُ انْ يُخْرَجَ شَارِبُ
الخَمْرِ فِى الرَّابِعَةِ علىَ هَذا
Terjemah
:Hukuman ta’zir (menjerakan) ini tidak ada kepastian bahkan bisa sampai
kepada hukuman bunuh, sebagaimana dilakukan terhadap shoil (orang yang berbuat
jahat) dalam mengambil harta, boleh menghadang dia dari mencuri harta meskipun
dengan membunuh. Berdasarkan keterangan ini, ketika tujuan (ta’zir) adalah
menolak kerusakan (bahaya) dan tidak tertangani kecuali dengan cara membunuh,
ya dibunuh. Dengan demikian, orang yang berulang kali melakukan kejahatan, dan
hukuman-hukuman yang diberikan tidak diindahkan, bahkan dia terus menerus
berbuat jahat maka dia bagaikan shoil (penjahat) yang tidak bisa dihentikan
kecuali dengan dibunuh, maka boleh dibunuh. Dikatakan, mungkin pemabuk menurut
pendapat ini bisa dihukum sama dengan shoil (penjahat) dengan cara dibunuh.
الفقه الاسلامى 7\5354
وَالعُقوبَاتُ
التَّعْزِيرِيَّةُ : هِىَ التَّوْبِيخُ اوِ الزَّجْرُ بِالكَلاَمِ وَالحَبْسُ
وَالنَّفْيُ عَنِ الوَطَنِ وَالضَّرْبُ وَقدْ يَكُونُ التَّعْزِيرُ بِالقتْلِ
سِيَاسَةً فِى رَأيِ الحَنَفِيّةِ وَبَعضِ المَالِكِيّةِ وَبَعضِ الشَّافِعِيّةِ
اِذَا كَانَتِ الجَرِيْمَةُ خَطِيرَةً تَمَسُّ اَمْنَ الدَّوْلَةِ اوِ النِّظَامَ
العَامَّ فِى الاسْلامِ مِثلَ قَتْلِ المُفَرِّقِ جَماعَةَ المُسلِمِينَ اوِ
الدَّاعِى الىَ غَيرِ كِتابِ اللهِ وَسُنّةِ رَسُولِهِ صلىَّ اللهُ عَليهِ وَسلّمَ
اوِ التَّجَسُّسِ اوِ انْتِهَاكِ عِرْضِ امْرَأةٍ بِالإكْرَاهِ اذَا لمْ يَكُنْ
هُناكَ وَسِيلةٌ اُخْرَى لِقَمْعِهِ وَزَجْرِهِ أهـ
Terjemah
: Hukuman / sanksi ialah : mencela, atau mencegah dengan ucapan, menahan
(memenjara), diasingkan jauh dari tanah kelahian dan dipukul. Bahkan terkadang
ta’zir itu bisa terjadi dengan cara dibunuh karena kepentingan siyasah didalam
pendapat Hanafiyah, sebagian Malikiyah, serta sebagian Syafi’iyah. Ketika
Jarimah (pidana)itu membahayakan yang menyangkut keselamatan negara, atau
aturan umum dalam Islam, seperti membunuh orang yang memecah belah kelompok
orang-orang Islam, atau orang yang mengajak kepada selain aturan Kitabulloh dan
Sunnah Rosul-Nya SAW. atau meneror (menakut-nakuti), atau merusak harga diri
perempuan dengan paksa ketika disana tidak ada cara lain untuk menanggulangi
dan mencegahnya.
(Dikutip dari Bahtsul
Mamail NU Jawa Timur th: 2006)