Home » , , » HUKUM MENYUMBANGKAN ASI ( AIR SUSU IBU ) DAN HUKUM RODHO'NYA

HUKUM MENYUMBANGKAN ASI ( AIR SUSU IBU ) DAN HUKUM RODHO'NYA

HUKUM MENYUMBANGKAN ASI ( AIR SUSU IBU )  DAN HUKUM RODHO'NYA 



Pertanyaan :
Assalamu'alaikum,
Sahabat kompeni. Saya mau bertanya:
1. Apa hukumnya menyumbangkan asi ke RS, untuk membantu bayi-bayi yang kekurangan asi?
2. Apakah bayi yang mendapat sumbangan asi tersebut bisa di sebut saudara sesusu dengan bayi pemilik asi, dan bolehkah dinikahi?
Terimakasih.

Jawab :
  1. Tafshil
  • Jika dipandang dari sisi materi ASI saja ( ainul mauhub / mabi’ ) belum dipandang dari berbagai dampak yang akan ditimbulkan ketika ASI hasil sumbangan / pembelian diminumkan kepada bayi serta antara penyumbang / pembeli dan bayinya jelas maka hukumnya boleh .
  • Jika penyumbang / pembeli dan bayinya tidak jelas seperti yang terjaadi pada praktek bank ASI maka sebagian ulama menghukumi haram karena menimbulkan percampuran ASI sehingga memunculkan keraguan tentang status bayi yang meminum ASI tersebut .
Ibarat :
  1. Al Majmu’ Juz : 9 Hal : 254 -255
  2. Mugni Al Mukhtaz Juz : 6 Hal : 262
  3. Al Fiqhul Islam Juz : 7 Hal : 107
المجموع لمحي الدين النووي (9/ 254)
(فرع) بيع لبن الآدميات جائز عندنا لا كراهة فيه هذا المذهب وقطع به الاصحاب الا الماوردى والساشى والرويانى فحكوا وجها شاذا عن أبى القاسم الانماطى من اصحابنا أنه نجس لا يجوز بيعه وانما يربى به الصغير للحاجة وهذا الوجه غلط من قائله وقد سبق بيانه في باب إزالة النجاسة فالصواب جواز بيعه قال الشيخ أبو حامد هكذا قاله الاصحاب قال ولا نص للشافعي في المسألة هذا مذهبنا * وقال ابو حنيفة ومالك لا يجوز بيعه وعن أحمد روايتان كالمذهبين * واحتج المانعون بأنه لا يباع في العادة وبأنه فضلة آدمى فلم يجز بيعه كالدمع والعرق والمخاط وبأن ما لا يجوز بيعه متصلا لا يجوز بيعه منفصلا كشعر الآدمي ولانه لا يؤكل لحمها فلا يجوز بيع لبنها كالاتان *
واحتج أصحابنا بأنه لبن طاهر منتفع به فجار بيعه كلبن الشاة ولانه غذاء للآدمي فجاز بيعه كالخبز (فان قيل) هذا منتقض بدم الحيض فانه غذاء للجنين ولا يجوز بيعه قال القاضى أبو الطيب في تعليقه (فالجواب) ان هذا ليس بصحيح ولا يتغذى الجنين بدم الحيض بل يولد وفمه مسدود لا طريق فيه لجريان الدم وعلى وجه المشيمة ولهذا اجنة البهائم تعيش في البطون ولا حيض لها ولانه مائع يحل شربه فجاز بيعه كلبن الشاة قال الشيخ أبو حامد (فان قيل) ينتقض بالعرق (قلنا) لا نسلم بل يحل شربه (وأما) الجواب عن قولهم لا يباع في العادة فأنه لا يلزم من عدم بيعه في العادة ان لا يصح بيعه ولهذا يجوز بيع بيض العصافير وبيع الطحال ونحو ذلك مما لا يباع في العادة (والجواب) عن القياس على الدمع والعرق والمخاط انه لا منفعة فيها بخلاف اللبن وعن البيض بأنه لا يجوز الانتفاع به بخلاف اللبن وعن لبن الاتان بأنه نجس بخلاف لبن الآدمية والله تعالى اعلم

Cabang : menjual susu manusia diperbolehkan menurut kita ( Syafi’iyah ) dan tidak ada kemakruhan dalam penjualan tersebut , hal tersebut yang dijadikan madzhab dan dipastikan oleh Ashab selain Al Mawardi , As Sasyi dan ar Rauyani mereka menceritakan satu bagian yang syadz ( berbeda ) dari Abi Qosim Al Inmathi dari sebagaian ashab kita bahwasanya susu adalah benda najis yang tidak boleh diperjual belikan  digunakan untuk merawat bayi karena kebutuhan, ini merupakan pandangan  yang salah dari sisi yang berpendapat dan sudah dijelaskan dalam bab cara menghilangkan najis . adapun yang benar adalah bolehnya menjual susu manusia . Abu Hamid berkata dan Ashab mengatakan tidak ada keterangan dari madzhab Syafi’i dalam masalah ini .
Imam abu Hanifah dan Malik berkata : tidak boleh menjuanl susu manusia dan dari Ahmad menceritakan dua riwayat seperti dua madzhab , dan ulama’ yang mencegah berhujah bahwa susu tidak boleh di jual berdasarkan adat  dan karena susu merupakan lebihan ( perkara yang keluar dari manusia ) maka tidak boleh di jual seperti air mata , keringat , dan ingus dan perkara yang tidak boleh dijual ketika dalam keadaan sambung juga tidak boleh dijual ketika terpisah seperti rambut karena manusia tidak boleh dimakan dagingnya maka tidak boleh menjual susunya seperti halnya keledai betina .
Ashab Syafi’iyah berhujah dengan dasar bahwa ASI merupakan benda yang suci dan bisa diambil manfaatnya maka boleh dijual seperti halnya susu kambing , karena ASI merupakan makanan untuk manusia ( bayi ) maka boleh menjualnya seperti halnya roti . apabila dikatakan : ASI adalah perubahan dari darah  haid dan merupakan makanan janin maka tidak boleh dijual .  Al Qodli abu Thoyib berkata dalam kitab Ta’liqnya . jawabanya : pendapat tersebut tidaklah benar karena janin tidak makan dari darah haid karena janin terbentuk dan mulutnya terkunci sehingga tidak ada jalan untuk mengalirnya darah dan ari ari oleh karenanya janin hewan bisa hidup dalam perut meskipun hewan tidak haid , karena ASI merupakan benda cair yang halal diminum maka beleh menjualnya seperti susu kambing . Syeh Abu Hamid berkata : apabila dikatakan : ASI adalah perubahan dari keringat maka kita katakan : tidak benar bahkan halal meminumnya . adapun  jawaban dari pernyataan mereka : tidak boleh dijual berdasarkan adat  adalah:  juga tidak ada ketentuan tidak bolehnya menjual ASI berdasarkan adat yang menyatakan bahwa jual belinya tidak sah. Oleh karenanya  boleh menjual telur burung emprit dan menjual limpa dll dari perkara yang tidak dijual berdasarkan adat . jawaban dari pengqiyasan ASI seperti air mata , keringant , dan ingus bahwa semuanya tidak memiliki manfaat berbeda dengan ASI dan telur karenanya air mata dst tidak boleh manfaatkan , berbeda dengan ASI , dan dari susu keledai betina karena najis berbeda dengan ASI . Wallahu a’lam
Al Majmu’ Juz : 9 Hal : 254 -255

مغني المحتاج إلى معرفة ألفاظ المنهاج (6/ 262)
وَيَصِحُّ بَيْعُ لَبَنِ الْآدَمِيَّاتِ ؛ لِأَنَّهُ طَاهِرٌ مُنْتَفَعٌ بِهِ فَأَشْبَهَ لَبَنَ الشِّيَاهِ ، وَمِثْلُهُ لَبَنُ الْآدَمِيِّينَ بِنَاءً عَلَى طَهَارَتِهِ ، وَهُوَ الْمُعْتَمَدُ كَمَا مَرَّ فِي بَابِ النَّجَاسَةِ

Sah menjual ASI karena benda suci dan bisa diambil manfaatnya maka menyerupai susu kambing . seperti halnya Susu manusia karena dihukumi suci dan itu merupakan pendapat yang mu’tamad seperti yang telah lewat dalam bab najasah
Mugni al Muhtaz Juz : 6 Hal : 262
الفقه الإسلامي وأدلته (7/ 107)
بعد أن عرض على المجمع دراسة فقهية، ودراسة طبية حول بنوك الحليب:
وبعد التأمل: فيما جاء في الدراستين ومناقشة كل منهما مناقشة مستفيضة شملت مختلف جوانب الموضوع تبين:
1 - أن بنوك الحليب تجربة قامت بها الأمم الغربية، ثم ظهرت مع التجربة بعض السلبيات الفنية والعلمية فيها فانكمشت وقل الاهتمام بها.
2 - أن الإسلام يعتبر الرضاع لحمة كلحمة النسب يحرم به ما يحرم من النسب بإجماع المسلمين. ومن مقاصد الشريعة الكلية المحافظة على النسب، وبنوك الحليب مؤدية إلى الاختلاط أو الريبة.
3 - أن العلاقات الاجتماعية في العالم الإسلامي توفر للمولود الخداج أو ناقص الوزن أو المحتاج إلى اللبن البشري في الحالات الخاصة ما يحتاج إليه من الاسترضاع الطبيعي، الأمر الذي يغني عن بنوك الحليب. وبناء على ذلك قرر:
أولاً : منع إنشاء بنوك حليب الأمهات في العالم الإسلامي.    ثانياً: حرمة الرضاع منها. والله أعلم

Setelah memperhatikan hasil tinjauan dari ilmu  fiqih dan ilmu keokteran tentang bank susu .
Dan setelah mempertimbangkan hasil dari dua studi dan penelitian semuanya mengarah pada perbedaan cara pandang diantaranya :
  1. Bank susu sudah dilakukan uji coba oleh orang orang barat , setelah dilakukan percobaan dari segi tehnik dan ilmiyahnya disimpulkan sedikitnya resiko yang terjadi akibat bank susu / donor susu
  2. Islam memandang air susu seperti daging , seperti  nasab ( keluarga ) maka rodhlo ( satu susuan ) menjadi haram seperti haramnya keluarga ( nasab ) berdasarkan kesepakatan muslimin ( ulama’ ) karena tujuan dari syari’at adalah menjaga nasab ( sifat kekeluargaan ) sedangkan bank susu / donor susu mengakibatkan percampuran atau keragu raguan .
  3. Hubungan sosial dalam dunia islam menjadikan anak kekurangan , berat badan menurun , atau membutuhkan air susu dari manusia dalam beberapa fase tertentu ,
Berdasarkan Perkara yang menguatkan berdirinya bank susu serta berdasarkan keterangan diatas
Menetapkan :
Pertama : melarang berdirinya bank susu dalam dunia islam
Kedua : haram menyusui dari bank susu
Fiqih Islam Juz : 7 Hal : 107
  1. Apakah bayi yang mendapat sumbangan asi tersebut bisa di sebut saudara sesusu dengan bayi pemilik asi, dan bolehkah dinikahi?

Jawab :
  • Jika sudah terlanjur diminumkan maka dihukumi tsubutul mahrom ( tetapnya hukum mahrom ) dengan rodho’ ( sepersusuan ) menurut madzhab Hanafi dan Maliki  sedangkan menurut madzhab Syafi’i ,bisa tsubutul mahromm ( tetapnya hukum mahrom ) apabila diyakini wujudnya lima kali susuan .
  • Status mahrom tetap melekat meskipun akhirnya tidak jelas karena kerancuan pendataan penyumbang ataupun bayi yang mengkonsumsi air susu tersebut .
  • Meskipun terjadi ketidak jelasan status mahrom , hal itu tetap berdampak pada beberapa hal diantaranya :
    • Tidak boleh menikah , selama bayi yang mengkonsumsi susu tersebut terbatas ( mahshur ) dan boleh menikah jika ghoiru mahshur .
    • Tidak membatalkan wudhu, karena wudhu tidak batal  karena keraguan .

Ibarat :
  1. Al Ghororu al Bahiyah Juz : 4 Hal : 136
  2. Al qulyubi Juz :1 Hal : 37
  3. I’anatut Tholibin
الغرر البهية الجزء الرابع صـ -١٣٦ (
ومحرم الشخص بمعدودات إن تشتبه) أي وإن تشتبه عليه محرمه بمعدودات أي محصورات أجنبيات. (صرن محرمات) عليه تغليبا للتحريم ولا دخل للاجتهاد فيه كما مر في بابه أما غير المحصورات كنساء بلدة أو قرية كبيرة فله نكاح من شاء منهن إعمالا لأصل الإباحة مع كون الحرام منغمرا كما في الاصطياد من صيود مباحة اشتبه بها صيد مملوك , وإلا انحسم عليه باب النكاح فإنه وإن سافر إلى بلدة أخرى لم يأمن مسافرتها إليها أيضا وتقدم بيان المحصور وغيره في باب الاجتهاد وكمحرمه فيما ذكر كل من تحرم عليه بجمع أو عدة أو غيرهما

Sifat mahram seseorang ketika terjadi tasabuh ( kesamaan , samar ) adalaha jumlah yang terhitung ( bisa dihitung ) . apabila terjadi percampuran   mahrom seseorang dengan orang yang masih bisa dihitung ( sedikit ) maka semua adalah mahromnya karena memenangkan pada sifat mahram dan tidak masuk pada ranah ijtihad seperti yang telah lewat dalam babnya . apabila tidak bisa dihitung ( banyak ) seperti semua wanita di satu negara atau desa yang besar maka baginya boleh menikahi wanita yang diinginkanya , karena menjalankan hukum asal pembolehan nikah bersamaan dengan banyaknya mahrom seperti dalam permasalahan berburu , membedakan antara hewan buruan dan hewan yang menjadi hak milik . apabila tidak maka akan hilang bab nikah dan baginya ketika pergi kesuatu daerah juga tidak aman dari permasalahan mahrom juga dan sudah terlebih dahulu penjelasan bisa dihitung ( mahshur )dan tidaknya dalam bab ijtihad dan seperti mahrom semua orang yang menjadi mahrom sebab di jima’ atau idah atau lainya .
Al Ghororu al Bahiyah Juz : 4 Hal : 136

قليوبي ج -١ صـ -٣٧ (
الثالث : التقاء بشرتي الرجل والمرأة) قال الله تعالى {أو لامستم النساء} أي لمستم كما قرئ به, واللمس الجس باليد كما فسره به ابن عمر رضي الله عنهما والمعنى في النقض به أنه مظنة للالتذاذ المثير للشهوة ومثله في ذلك باقي صور الالتقاء فألحق به وأطلق عليه في الباب اللمس توسعا (إلا محرما) فلا ينقض لمسها (في الأظهر) لأنها ليست محلا للشهوة (قوله إلا محرما) ولو احتمالا فلو استلحق أبوه زوجته ولم يصدقه أو شك في رضاع امرأة أو اختلطت محرمه بغير محصورات فلا نقض في ذلك سواء قبل نكاحه أو بعده خلافا للخطيب وابن عبد الحق في الجميع نعم لو لمس من المختلطات زيادة على قدر محرمه في طهارة واحدة نقض ولا تنقض المنفية باللعان خلافا للبلقيني.

yang ketiga : bersentuhan kulit laki laki dan perempuan . Allah berfirman : atau menyentuh perempuan .  lamsu : adalah mengusap dengan tangan seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Umar ra . yang dimaksud membatalkan adalah kemungkinan merasa nikmat yang membangkitkan sahwat dan semisalnya dalam gambaran bersentuhan yang di jelaskan panjang lebar dalam bab lamsu . kecuali mahrom . maka tidak batal dengan menyentuhnaya. Menurut pendapat yang adzhar karena bukan tempatnya sahwat. : perkataan : kecuali mahram : meskipun hanya seandainya ( kira kira ) . apabila bersentuhan kulit bapak dan istrinya dan tidak diakuinya atau ragu dalam masalah rodho’ ( mahrom sebab rodho’ ) atau mahramnya bercampur dengan orang yang tidak bisa dihitung ( banyak )  maka tidak batal wudunya baik setelah menikah atau sesudahnya berbeda dengan AlKhotib dan Ibnu Abdil Haq pada semua contoh . apabila bersentuhan dengan mahrom yang bercampur namun lebih dari perkiraan banyaknya mahrom deam satu sucian maka batal . dan tidak membatalkan mahromyang gugur karena li’an berbeda dengan AlBulqini
Al Qulyubi Juz : 1 Hal : 37

Keterangan lain:

ولو اشتبهت محرمه بأجنبيات محصورات فلمس واحدة منهن لم ينتقض، وكذا بغير محصورات على الاوجه ...

اعانة الطالبين
(قوله:باجنبيات محصورات) فى حاشية ة الكردي ما نصه: في مبحث الاجتهاد من الإيعاب -: أن نحو الألف غير محصورات ونحو العشرين مما سهل عده بالنظر محصور وبينهما وسائط تلحق بأحدهما بالظن، وما وقع فيه الشك استفتى القلب. اه. وقوله: وكذا بغير محصورات على الأوجه أي وكذلك لا ينتقض وضوءه إذا اشتبهت محرمه بأجنبيات غير محصورات ولمس واحدة منهن. وقال الزركشي: إن اختلطت بغير محصورات انتقض لجواز النكاح، أو بمحصورات فلا. اه.
Catatan :

Pendapat yang menyatakan bahwa rodlo’ tidak menyebabkan mahrom jika tidak langsung mencaplok puting susu dan menghisap darinya adalah pendapat Imam Ahmad, Imam Atho’, dam Imam Daud, sedangkan jumhur Ulama’ tetap menyebabkan mahrom dan musyawirin setuju dengan pendapat tersebut

Dasar pengambilan :

المزان الكبرى، ص138، مانصه

وكذلك اتفقوا على السقوط والوجور يحرم الا فى رواية عن احمد فانه شرط الارضاع من الثدي فاذا صب اللبن فى انفه من اناء او غيره او صب فى حلقه صبا من غير الثدى فكلا الامرين الحكم فيهما حكم الرضاع. وقد اختلفت الرواية فى التحريم عن احمد فاصح الروايتين ان التحريم يثبت بهما كما افاده ابن قدامة. وهو قول الشعبى والثورى واصحاب الرأي وبه قال مالك فى الوجور ولم يقل به فى السعوط. والرواية الثانية عن احمد لا يثبت بهما التحريم. وهواختيار الى ابى بكر من اصحاب احمد ووداود بن على وقول عطاء الحراسانى فى السحوط لان هذا ليس برضاع. وانما حرم الله تعالى ورسوله بالرضاع ولانه حصل من غير ارتضاع، فاشبه مالو دخل من جرح فى بدنه.

دليلنا ماروى ابن مسعود عن النبى صلى الله عليه وسلم، لارضاع الامانشز العظم وانبت اللحم، رواه ابو داود، ولان هذا به اللبن الى حيث يصل بالارتضاء فيجب ان يساويه فى التحريم. والانف سبيل اذا تقرر هذا فانه يحرم من ذلك مثل الذى يحرم بالرضاع



Share this video :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Islam Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger