BENARKAH PELAKU BOM BUNUH DIRI TERGOLONG MATI SYAHID ?????
Apa sajakah kriteria agar
terpenuhi status mati syahid dengan prospek masuk surga menurut pandangan ulama
ahli syari’at ?
Jawaban :
Kriteria Syahid, dengan
prospek masuk surga mencakup 2 golongan:
a) Syahid dunia akhirat:;
adalah orang yang mati dalam medan peperangan melawan orang kafir dan dia mati
sebab perang.
b) Syahid akhirat; adalah
orang yang mati dengan sebab-sebab syahadah sebagaimana berikut: antara lain:
tenggelam , sakit perut, tertimpa reruntuhan, dll
.المراجع:
هامش القليوبى و عميره جز 1 ص : 337إعْلَمْ أَنَّ المُصَنِّفَ (النَّوَويَّ)
رَحِمَه اللهُ ذَكرَ فِي ضَابِطِ الشَّهيدِ ثلاثَ قُيُودٍ المَوتَ حَالَ القِتالِ
وَكَونَهُ قِتالُ كُفَّارٍ وكَونَهُ بِسَببِ قِتالٍ.
Terjemah :Ketahuilah bahwa
sesungguhnya musonnif (Imam Nawawi) dalam hal definisi mati sahid menuturkan
tiga syarat, yaitu mati ketika berperang, perangnya melawan kafir, dan matinya
karena sebab berperang.
متن
الشرقاوي جز 1 ص : 338 وَخَرَجَ بِشَهيدِ المَعْرِكَةِ غَيرُهُ مِن الشُّهَداءِ
كَمَن مَاتَ مَبْطونًا أوْ مَحْدُودًا أوْ غَريْقًًا أوْ غَريْبًا أوْ مَقتُولاً
ظُلْمًا أوْ طَالِبَ عِلمٍ فَيُغْسَلُ وَ يُصَليَّ عَليهِ وَ إنْ صَدَقَ عَليهِ
إسْمُ الشَّهيدِ فَهُوَ شَهيدٌ فِي ثوَابِ الأخِرَةِ.
Terjemah :Dikecualikan dari
status mati syahid dalam peperangan ialah para syuhada’ selain dalam
peraperangan, seperti halnya mati karena sakit perut (mabtun), atau di had
(hukum), atau tenggelam (ghoriq), atau diasingkan, atau dibunuh karena dzalim,
atau daalam waktu mencari ilmu. Maka mereka semua itu di mandikan, dan
disholati, meskipun bersetatus mati sahid, karena dia mati sahid dalam
perhitungan pahala diakhirat.
2) Syahidkah jenazah
gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari NKRI dan menciptakan negara
Islam untuknya ?
3) Berstatus mati syahidkah
pelaku teror di Indonesia yang berdasar hukum positif (UU Anti Terorisme) harus
dieksekusi sesuai putusan majelis hakim yang mengadilinya ?
4) Karena dinyatakan
bersalah secara hukum negara, benarkah terhadap jenazah teroris pasca eksekusi
hukuman mati tidak perlu dishalatkan dengan pertimbangan aksi teror itu dosa
besar dan fasiq terbukti korban yang terbunuh ternyata sesama muslim ?
Jawaban :
Mayit pelaku gerakan
separatis bukan termasuk syuhada', sehingga mayitnya tetap dimandikan dan
dishalati seperti layaknya mayit muslim.
المراجع:مغني
المحتاج معرفة الفاظ المنهاج للشيخ محمد بن احمد الشربيني الخطيب ، ج ك 2 ص : 35 ،
مانصه:أمَّا إذَا كَانَ المَقتُولُ مِنْ أهْلِ البَغْىِ فَليْسَ بِشَهيدٍ جَزْمًا
Terjemah :Adapun orang yang
terbunuh itu dari ahlul baghyi (pemberopntak) maka mereka bukan termasuk mati
syahid dengan pasti.
روضة
الطالبين للشيخ محي الدين يحي بن أبي زكريا النووي ، ج : 2 ، ص : 42 ، مانصه
:النَّوعُ الثانِي الشُّهَداءُ العَارُونَ عَن جَمِيعِ الأوْصَافِ المَذْكُورَةِ
كَالمَبْطُونِ وَالمَطْعُونِ وَالغَرِيقِ وَالغَرِيبِ وَالمَيّتِ عِشْقا
وَالمَيّتَةِ فِي الطَّلْقِ وَمَن قَتَلَهُ مُسْلِمٌ أوْ ذِمِّيٌّ أوْ بَاغِ
القِتالِ فَهُم كَسَائِرِ المَوتىَ يُغْسَلونَ وَيُصَلىَّ عَليْهِمْ وَإنْ وَرَد
فِيهِمْ لفْظُ الشَّهادَةِ وَكذَا المَقتُولُ قِصَاصًا أوْ حَدّا لَيسَ بِشَهيدٍ
Terjemah :Macam yang kedua
yaitu orang-orang yang mati syahid yang selain dari sifat-sifat tersebut
diatas, seperti mati karena sakit perut, sakit tho’un (wabah), tenggelam,
diasingkan, mati karena merindukan (kekasih), mati karena melahirkan dan orang
yang mati karena dibunuh sesama muslim atau orang kafir dzimmy atau orang yang
menentang berperang, maka mereka semua dihukumi seperti mati biasa, artinya
harus disholati dan dimandikan. meskipun statusnya mati syahid (di akherat),
begitu juga mati karena dihukum qisos atau dihukum had itu bukan mati syahid.
الموسوعة
الفقهية ج : 8 ص : 152، مانصه :أما قتلى البغاة، فمذهب الملكية والشافعية
والحنابلة : أنهم يغسلون ويكفنون ويصلي عليهم، لعموم قوله صلى الله عليه وسلم :
(صلوا على من قال لا إله إلا الله ) ولأنهم مسلمون لم يثبت لهم حكم الشهادة،
فيغسلون ويصلي عليهم ومثله الحنفية، سواء اكانت لهم فئة أم لم تكن لهم فئة على
الرأي الصحيح عندهم وقد روي أن عليا رضي الله عنه لم يصل على أهل حروراء، ولكنهم
يغسلون ويكفنون ويدفنون ولم يفرق الجمهور بين الخوارج وغيرهم من البغاة في حكم
التغسيل والتكفين والصلاة
.
Terjemah :Adapun
orang-orang yang terbunuh dari para pembangkang (bughot) maka menurut
ulama’madzab Maliki, Syaf’ii dan Hambali mereka itu harus dimandikan, dikafani
dan sisholati karena keumuman sabda Rasulullah SAW (artinya) “Sholatilah
orang-orang yang mati dan berkata Laa Ilaa Ha Illallaah”. Karena mereka adalah
orang-orang Islam yang tidak berstatus mati syahid maka dia dimandikan dan
disholati.Begitupula pendapata ulama’ madzab Hanafi, baik mereka itu mempunyai
kelompok atau tidak, menurut pendapat yang sohih dikalangan ulam’ hanafiyyah.
Diriwayatkan sesungguhnya sahabat Ali RA tidak melakukan sholat terhadap orang
golongan Harurok, tetapi mereka itu dimandikan, dikafani dan dimakamkan
ditempat pemakaman muslim. Juhur al ulama (kebanyakan ulama) tidak membedakan
antara kaum khawarij dan lainnya dari golongan penentang pemerintahan yang sah
di dalam hukum memandikan, mengkafani serta mensholati.
حاشية
الجمل 2 وَتَجْهِيزُهُ أيِ المَيّتِ المُسْلِمِ غَيرِ الشَّهيدِ بِغَسْلِهِ وَ
تكْفِينِهِ وَ حَمْلِه وَ الصَّلاةُ عَليْهِ وَدَفنِهِ وَ لَوْ قَاتلَ نَفْسَهُ
فَرضُ كِفَايَةٍ.
Terjemah :Merawat
jenazahnya orang Islam yang selain mati syahid dengan cara memandikan,
mengkafani, membawa, menyolati dan mengkuburkan walaupun melakukan bunuh diri,
hukumnya fardhu kifayah.
5) Bolehkah orang melakukan
bunuh diri guna memperjuangkan sesuatu yang menjadi keyakinan pribadinya ?
Jawaban : Bunuh diri tidak
dibenarkan dalam syariat sekalipun dalam rangka memperjuangkan kebenaran. Akan
tetapi dalam peperangan yang dizinkan syara' (jihad) menyerang musuh dengan
keyakinan akan terbunuh untuk membangkitkan semangat juang kaum muslimin adalah
diperbolehkan.
المراجعتفسير
ابن كثير ج: 1 ص: 481عَنْ أبِي صَالِحٍ عَن أبِي هُرَيرَةَ قالَ قالَ رَسُولُ
اللهِ صَلىَّ اللهُ عَليهِ وَسَلمَ مَن قَتلَ نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ فِي يَدِهِ
يَجَأُ بِها بَطْنَهُ يَوْمَ القِيامَةِ فِي نَارِ جَهَنمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا
فِيهَا أبَدًا وَمَن قتلَ نَفسَهُ بِسُمٍّ تَرَدَّى بِه فَسَمَّهُ فِي يَدِهِ
يَتَحَسَّاهُ فِي نَارِ جَهَنمَ خَالدًا مُخَلدًا فِيهَا أبَدًا وَهَذا الحَدِيثُ
ثابِتٌ فِي الصَّحِيحَينِ خ م
Terjemah :Dari Abi Sholeh
dari Abi hurairoh berkata : Rosululloh SAW. bersabda : Barang siapa melakukan
bunuh diri dengan cara membenamkan besi keperutnya sendiri besuk pada hari kiamat
akan masuk neraka Jahannam selam-lamanya.Dan barang siapa melakukan bunuh diri
dengan cara menaruh racun di tangannya dengan menghirupnya maka akan masuk
neraka jahanam selam-lamanya. Hadits ini telah ditetapkan dalam dua kitab
Shohih.
اسعاد
الرفيق جز 2 ص : تتِمَّة مِنَ الكَبَائِرِ قَتلُ الإنْسَانِ نَفسَهُ لِقَولِه
عَليْهِ الصَّلاةُ وَالسَّلامُ مَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقتَلَ نَفْسَه فَهُو
فِى نَارِ جَهَنّمَ يَترَدَّى فِيهَا خَالِدًا مُخَلدًا فِيهَا ابَدًا
Terjemah :Termasuk dosa
besar adalah bunuh diri, sebagaimana sabda Nabi SAW. : “Barang siapa bunuh diri
dengan menjatuhkan diri dari ketinggian gunung maka akan masuk neraka jahanam
dengan terlempar selama-lamanya.
الموسوعة
الفقهية 6 ص : 285 – 286 الانتحار حرام بالاتفاق ويعتبر من اكبر الكبائر بعد الشرك
بالله قال الله تعالى ولا تقتلوا النفس التى حرم الله الا بالحق وقال ولا تقتلوا
انفسكم ان الله كان بكم رحيما وقد قرر الفقهاء ان المنتخر اعظم وزرا ممن قاتل غيره
وهو فاسق وباغ على نفسه حتى قال بعضهم لايغسل ولايصلى عليه كالبغاة وقيل لاتقبل
توبته تغليظا عليه كما ان ظاهر بعض الأحاديث يدل على خلوده في النار منها قوله من
تردى من جبل فقتل نفسه فهو في نار جهنم يتردى فيها خالدا مخلدا فيها ابدا
Terjemah : Bunuh diri
adalah harom denga kesepakatan para ulama’ dan dipandang dosa yang paling besar
setelah syirik kepada Allah. Allah berfirman ( artinya ): “ Janganlah kalian
semua membunuh jiwa yang diharomkan oleh Allah kecuali dengan jalan yang haq”,
dan firman Allah ( artinya ): “Janganlah kalian membunuh dirimu sendiri
sesungguhnya Allah maha penyayang terhadap kamu semua”. Para Fuqoha’ menetapkan
bahwa orang yang melakukan bunuh diri lebih besar dosanya dari pada orang yang
memerangi orang lain, dan dialah orang fasiq dan menganiaya dirinya, hingga
sebagian ulama’ mengatakan bahwa dia tidak dimandikan dan disholati sebagaimana
para pembangkang. Ada pendapat lain bahwa dia tidak diterima taubatnya karna
memberatkan atas kesalahannya sebagaimana dlohirnya sebagian hadits menunjukkan
keabadiannya dalam neraka.
الموسوعة
الفقهية 6 ص : 285 – 286 ثانيا هجوم الواحد على صف العدو : 11 اختلف الفقهاء فى
جوار هجوم رجل من المسلمين وحده على العدو مع التيقن بانه سيقتل فذهب الما لكية
الى جواز اقدام الرجل المسلم على الكثير من الكفار ان كان قصده اعلاء كلمة الله
وكان فيه قوة وظن تأثيره فيهم ولو علم ذهاب نفسه فلا يعتبر ذلك انتحارا – الى ان قال
– وكذلك لو علم وغلب على ظنه انه يقتل لكن سينكى نكاية او سيبلى او يؤثر أثرا
ينتفع به المسلمون ولا يعتبر هذا القاء النفس الى التهلكة المنهي عنه بقوله تعالى
ولا تلقوا بأيديكم الى التهلكة – الى ان قال – كذلك قال ابن العربى والصحيح عندى
جوازه لآن فيه اربعة اوجه الاول طلب الشهادة الثانى وجود النكاية الثالث تجرئة
المسلمين عليهم الرابع ضعف نفوس الآعداء ليروا ان هذا صنع واحد منهم فما ظنك
بالجميع
Artinya :Kedua masuknya
seseorang pada barisan musuh. Para Fuqoha’ berselisih pendapat tentang bolehnya
seorang diri kaum muslimin masuk kebarisan pasukan musuh dengan keyakinan dia
akan terbunuh. Ulama’ madzhab Maliki berpendapat bahwa boleh seorang muslim
mendatangi pasukan kafir dalam jumlah banyak apabila bertujuan meninggikan
kalimah Allah dan dia mempunyai kekuatan dan persangkaan adanya pengaruh
dikalangan orang-orang kafir walaupun dia yakin akan kehilangan nyawa, maka
yang demikian itu tidak dianggap bunuh diri. – sampai perkataan Mushonnif-
demikian pula jika ia yakin dan menyangka dengan kuat bahwa ia akan dibunuh
akan tetapi dia akan benar-benar dapat mengalahkan/ menghancurkan/menimbulkan
pengaruh yang dapat diambil manfaat oleh kaum muslimin. Tindakan seperti ini
tidak dipandang mencampakkan diri pada kebinasaan yang dilarang oleh firman
Allah ( artinya) : “ Janganlah kalian mencampakkan dirimu pada kehancuran “. –
sampai perkataan Mushonnif- Ibnul ‘Arobi berkata : yang shohih menurut saya
tindakan tersebut boleh karna mengandung empat aspek (1) Mengharapkan mati
syahid (2)Adanya kemenangan (3) Memberanikan umat Islam melawan orang kafir dan
(4) melemahkan mental musuh.
No comments:
Post a Comment