ISIS MENURUT PANDANGAN SYARI’AT ISLAM
ANCAMAN RADIKALISME GLOBAL (PANITIA)
Deskripsi Masalah
Radikalisme adalah suatu paham yang
menghendaki adanya perubahan/ pergantian terhadap suatu sistem di masyarakat
sampai ke akarnya, jika perlu dilakukan dengan menggunakan cara-cara kekerasan.
Atau menginginkan adanya perubahan total terhadap suatu kondisi atau semua
aspek kehidupan masyarakat. Di Indonesia, aksi kekerasan (teror) yang terjadi
selama ini kebanyakan dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan/
mendompleng agama tertentu. Agama dijadikan tameng oleh mereka untuk melakukan
aksinya. Selain itu mereka juga memelintir sejumlah pengertian dari kitab suci.
Teks agama dijadikan dalih oleh mereka untuk melakukan tindak kekerasan atas
nama jihad. Di antara yang paling terlihat baru-baru ini adalah ISIS.
Negara Islam Irak dan Syiria (ISIS) dikenal
sebagai Negara Islam yang berorientasi di Irak dan Syiria, juga merupakan
kelompok militan jihad atau negara baru yang tidak diakui. ISIS dideklarasikan
oleh Abu Bakar al-Baghdadi pada tanggal 9 April 2013 M. Awalnya para Mujahidin
ketika itu terdiri dari dari lima jama’ah jihad yang berbeda, dipelopori oleh
jama’ah jihad Al Qaeda di Irak telah bersama-sama menghadapi Amerika, dengan
tujuan agar terjadinya keseragaman dalam menghadapi musuh, hingga akhirnya
lahirlah ISIS.
Sejarah Singkat Berdirinya ISIS
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)
merupakan kelompok Jihadis yang aktif di Irak dan Suriah. ISIS dibentuk
pada April 2013 dan cikal bakalnya berasal dari al-Qaida di Irak (AQI), tetapi
kemudian dibantah oleh al-Qaida. Demikiran reportase yang dikutip dari laman
BBC Indonesia. Kelompok ini menjadi kelompok jihad utama yang memerangi pasukan
pemerintah di Suriah dan membangun kekuatan militer di Irak. Huruf “S” dalam
singkatan ISIS berasal dari bahasa Arab “al-Sham”, yang merujuk ke wilayah
Damaskus (Suriah) dan Irak. Tetapi dalam konteks jihad global disebut Levant
yang merujuk kepada wilayah di Timur Tengah yang meliputi Israel, Yordania,
Lebanon, wilayah Palestina, dan juga wilayah Tenggara Turki.
Jumlah mereka tidak diketahui secara
pasti, tetapi diperkirakan memiliki ribuan pejuang, termasuk jihadis asing.
Koresponden BBC mengatakan tampaknya ISIS akan menjadi kelompok jihadis yang
paling berbahaya setelah al-Qaida.
Siapa Abu Bakr al-Baghdadi?
Organisasi ini dipimpin oleh Abu Bakr
al-Baghdadi. Hanya sedikit yang mengetahui tentang dia, tetapi dia diyakini
lahir di Samarra, bagian utara Baghdad, pada 1971 dan bergabung dengan
pemberontak yang merebak sesaat setelah Irak diinvasi oleh Amerika Serikat (AS)
pada 2003 lalu. Pada 2010 dia menjadi pemimpin al-Qaida di Irak, salah satu
kelompok yang kemudian menjadi ISIS. Baghdadi dikenal sebagai komandan perang
dan ahli taktik, analis mengatakan hal itu yang membuat ISIS menjadi menarik
bagi para jihadis muda dibandingkan al-Qaeda, yang dipimpin oleh Ayman al-Zawahiri,
seorang teolog Islam.
Prof Peter Neumann dari King’s College
London memperkirakan sekitar 80% pejuang Barat di Suriah telah bergabung dengan
kelompok ini. ISIS mengklaim memiliki pejuang dari Inggris, Prancis, Jerman,
dan negara Eropa lain, seperti AS, dunia Arab dan negara Kaukakus.
Sumber Dana
Tak seperti pemberontak di Suriah, ISIS
tampak akan mendirikan kekhalifahan Islam di Suriah dan Irak. Kelompok ini
tampak berhasil membangun kekuatan militer. Pada 2013 lalu, mereka menguasai
Kota Raqqa di Suriah – yang merupakan ibukota provinsi pertama yang dikuasai
pemberontak. Juni 2014, ISIS juga menguasai Mosul, yang mengejutkan dunia. AS
mengatakan kejatuhan kota kedua terbesar di Irak merupakan ancaman bagi wilayah
tersebut. Kelompok ini mengandalkan pendanaan dari individu kaya di
negara-negara Arab, terutama Kuwait dan Arab Saudi, yang mendukung pertempuran
melawan Presiden Bashar al-Assad.
Saat ini, ISIS disebutkan menguasai
sejumlah ladang minyak di wilayah bagian timur Suriah, yang dilaporkan menjual
kembali pasokan minyak kepada pemerintah Suriah. ISIS juga disebutkan menjual
benda-benda antik dari situs bersejarah. ISIS menguasai kota Raqqa dan kota
utama Mosul di Irak utara.
Prof Neumann yakin sebelum menguasai
Mosul pada Juni lalu, ISIS telah memiliki dana serta aset senilai US$900 juta
dollar, yang kemudian meningkat menjadi US$2 milliar. Kelompok itu disebutkan
mengambil ratusan juta dollar dari bank sentral Irak di Mosul. Dan keuangan
mereka semakin besar jika dapat mengontrol ladang minyak di bagian utara Irak.
Kelompok ini beroperasi secara terpisah dari kelompok jihad lain di Suriah,
al-Nusra Front, afiliasi resmi al-Qaeda di negara tersebut, dan memiliki
hubungan yang “tegang” dengan pemberontak lain. Baghdadi mencoba untuk
bergabung dengan al-Nusra, yang kemudian menolak tawaran tersebut. Sejak itu,
dua kelompok itu beroperasi secara terpisah. Zawahiri telah mendesak ISIS fokus
di Irak dan meninggalkan Suriah kepada al-Nusra, tetapi Baghdadi dan pejuangnya
menentang pimpinan al-Qaida.
Di Suriah, ISIS menyerang pemberontak
lain dan melakukan kekerasan terhadap warga sipil pendukung opoisisi Suriah.
Tentang ISIS :
1.
Memiliki
interpretasi Ideologi ekstrem garis keras Islam dan ekstrim anti Barat.
2.
Meyakini
sebagai otoritas sah yang dapat melakukan kepemimpinan perang jihad melawan
negara-negara non Muslim dan menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk
mengikuti.
3.
Membina
kaum Muslim untuk menegakkan syariat demi berdirinya cita-cita khilafah.
4.
Mempromosikan
kekerasan agama dengan menerapkan hukuman mati massal terhadap para tawanan,
melakukan pembantaian jalanan, dan lain-lain.
5.
Menganggap
mereka yang tidak setuju dengan tafsirannya sebagai kafir dan murtad.
6.
Sebagian
sumber pendapatan berasal dari hasil penculikan, pemerasan harta jarahan
terhadap Muslim Syiah atau non-Muslim yang menurut mereka sebagai fai’ atau
ghânimah dan kegiatan lainnya secara rutin.
Pertanyaan:
a. Apa status “ISIS” menurut pandangan
syari’at?
Jawaban:
Status ISIS menurut pandangan syari’at
adalah kelompok gerakan Islam yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam
ahlus sunah wal jama’ah
Adapun kesalahan ISIS dapat
ditinjau dari tiga aspek:
1.
Dari
aspek tujuan politik (siyasah), sebagaimana penjelasan dalam deskripsi yaitu
berencana akan menegakkan hukum Islam dapat digolongkan dalam kelompok
pemberontak (ahli baghyi). Adapun agenda politik yang sebenarnya ingin dicapai
oleh mereka, perlu ada kajian lebih mendalam.
2.
Dari
aspek ideologi (aqidah), tergolong ahli bid’ah wad dlolal.
3.
Dari
aspek aksi (Harokah), tindakan kelompok ISIS dalam mewujudkan tujuan politiknya
dengan kekerasan, seperti pembantaian massal, perampasan harta, penganiaan
kepada sesama muslim, sebagaimana dalam deskripsi adalah tergolong tindakan
kejahatan berat dalam hukum Islam.
Referensi:
1.
Al Majmu’
Syarh al-Muhadzab, juz 19, hal 197.
2.
Al-Bajuri,
juz 2, hal 254 3. Al-Bujairomi Ala Al-Khotib, juz 4, hal 233.
3.
Al-Asybah
Wa An-Nadlo’ir, juz 1, Hal 400.
4.
Dan
lain-lain.
المجموع شرح المهذب جزء 19 صحيفة 197 ما نصه :
أما الأحكام فإنه إذا بغت على الإمام طائفة من المسلمين – إلى أن قال – ولاتثبت هذه الأحكام فى حقهم إلا بشروط توجد فيهم – إلى أن قال – الشرط الثالث أن يكون لهم تأويل سائغ – إلى أن قال – فإذا لم يكن لهم تأويل سائغ فحكمهم حكم قطاع الطريق.
أما الأحكام فإنه إذا بغت على الإمام طائفة من المسلمين – إلى أن قال – ولاتثبت هذه الأحكام فى حقهم إلا بشروط توجد فيهم – إلى أن قال – الشرط الثالث أن يكون لهم تأويل سائغ – إلى أن قال – فإذا لم يكن لهم تأويل سائغ فحكمهم حكم قطاع الطريق.
الباجورى على ابن قاسم
جزء 2 صحيفة 254 ما نصه :
(و) الثالث (أن يكون لهم) أى للبغاة (تأويل سائغ) أى محتمل كما عبر به بعض الأصحاب كمطالبة بعض صفين بدم عثمان (قوله تأويل) أى بأن يتمسكوا بشيء من الكتاب أو السنة ليأخذوا بظاهره ويستندوا إليه (وقوله سائغ) مهملة في أوله وفسره الشارح بقوله أى محتمل للصحة بحسب الظاهر وهو باطل
(و) الثالث (أن يكون لهم) أى للبغاة (تأويل سائغ) أى محتمل كما عبر به بعض الأصحاب كمطالبة بعض صفين بدم عثمان (قوله تأويل) أى بأن يتمسكوا بشيء من الكتاب أو السنة ليأخذوا بظاهره ويستندوا إليه (وقوله سائغ) مهملة في أوله وفسره الشارح بقوله أى محتمل للصحة بحسب الظاهر وهو باطل
الببجيرمى على الخطيب
الجزء الرابع ص : 233 دار الفكر
تنبيه: يشترط فى التأويل أن يكون فاسدا لا يقطع بفساده بل يعتقدون به جواز الخروج كتأويل الخارجين من أهل الجمل والصفين على على رضى الله تعالى عنه بأنه يعرف قتلة عثمان رضى الله تعالى عنه ولا يقتص منهم لمواطأته إياهم وتأويل بعض مانعى الزكاة من أبى بكر رضى الله تعالى عنه بأنهم لا يدفعون الزكاة إلا لمن صلاته سكن لهم أى دعاؤهم رحمة لهم وهو النبى صلى الله عليه وسلم فمن فقدت فيه الشروط المذكورة بأن خرجوا بلا تأويل كمانعى حق الشرع كالزكاة عنادا أو بتأويل يقطع بطلانه كتأويل المرتدين أو لم تكن لهم شوكة بأن كانوا أفرادا يسهل الظفر بهم أو ليس فيهم مطاع فليسوا بغاة لانتفاء حرمتهم فيترتب على أفعالهم مقتضاها على تفصيل فى ذى الشوكة يعلم مما يأتى حتى لو تأولوا بلا شوكة وأتلفوا شيئا ضمنوه مطلقا كقطاع الطريق
تنبيه: يشترط فى التأويل أن يكون فاسدا لا يقطع بفساده بل يعتقدون به جواز الخروج كتأويل الخارجين من أهل الجمل والصفين على على رضى الله تعالى عنه بأنه يعرف قتلة عثمان رضى الله تعالى عنه ولا يقتص منهم لمواطأته إياهم وتأويل بعض مانعى الزكاة من أبى بكر رضى الله تعالى عنه بأنهم لا يدفعون الزكاة إلا لمن صلاته سكن لهم أى دعاؤهم رحمة لهم وهو النبى صلى الله عليه وسلم فمن فقدت فيه الشروط المذكورة بأن خرجوا بلا تأويل كمانعى حق الشرع كالزكاة عنادا أو بتأويل يقطع بطلانه كتأويل المرتدين أو لم تكن لهم شوكة بأن كانوا أفرادا يسهل الظفر بهم أو ليس فيهم مطاع فليسوا بغاة لانتفاء حرمتهم فيترتب على أفعالهم مقتضاها على تفصيل فى ذى الشوكة يعلم مما يأتى حتى لو تأولوا بلا شوكة وأتلفوا شيئا ضمنوه مطلقا كقطاع الطريق
الأشباه والنظائر – (ج
1 / ص 488)
قاعدة قال الشافعي لا يكفر أحد من أهل القبلة واستثنى من ذلك المجسم ومنكر علم الجزئيات وقال بعضهم المبتدعة أقسام الأول ما نكفره قطعا كقاذف عائشة رضي الله عنها ومنكر علم الجزئيات وحشر الأجساد والمجسمة والقائل بقدم العالم الثاني مالا نكفره قطعا كالقائل بتفضيل الملائكة على الأنبياء وعلي على أبي بكر الثالث والرابع ما فيه خلاف والأصح التكفير أو عدمه كالقائل بخلق القرآن صحح البلقيني التكفير والأكثرون عدمه وساب الشيخين صحح المحاملي التكفير والأكثرون عدمه
قاعدة قال الشافعي لا يكفر أحد من أهل القبلة واستثنى من ذلك المجسم ومنكر علم الجزئيات وقال بعضهم المبتدعة أقسام الأول ما نكفره قطعا كقاذف عائشة رضي الله عنها ومنكر علم الجزئيات وحشر الأجساد والمجسمة والقائل بقدم العالم الثاني مالا نكفره قطعا كالقائل بتفضيل الملائكة على الأنبياء وعلي على أبي بكر الثالث والرابع ما فيه خلاف والأصح التكفير أو عدمه كالقائل بخلق القرآن صحح البلقيني التكفير والأكثرون عدمه وساب الشيخين صحح المحاملي التكفير والأكثرون عدمه
الإعلام بقواطع الإسلام
صحـ 340-343
ومعنى كفر الرجل أخاه نسبته إياه إلى الكفر وصيغة الخبر نحو أنت كافر أو بصيغة النداء نحو ياكافر أو باعتقاد ذلك فيه كاعتقاد الخوارج تكفير المؤمنين بالذنوب وليس من ذلك تكفير جماعة من أهل السنة أهل الأهواء لما قام عندهم من الدليل على ذلك
ومعنى كفر الرجل أخاه نسبته إياه إلى الكفر وصيغة الخبر نحو أنت كافر أو بصيغة النداء نحو ياكافر أو باعتقاد ذلك فيه كاعتقاد الخوارج تكفير المؤمنين بالذنوب وليس من ذلك تكفير جماعة من أهل السنة أهل الأهواء لما قام عندهم من الدليل على ذلك
تحفة الحبيب على شرح الخطيب
ـ مشكول )12 /374)
قوله : ( وأما الخوارج ) وهم صنف من المبتدعة قائلون : بأن من أتى كبيرة كفر وحبط عمله وخلد في النار وأن دار الإسلام بظهور الكبائر فيها تصير دار كفر وإباحة . ا هـ . ز ي .
قوله : ( وأما الخوارج ) وهم صنف من المبتدعة قائلون : بأن من أتى كبيرة كفر وحبط عمله وخلد في النار وأن دار الإسلام بظهور الكبائر فيها تصير دار كفر وإباحة . ا هـ . ز ي .
حاشية البجيرمي على
الخطيب – (ج 12 / ص 313)
فصل : في قاطع الطريق الأصل فيه آية { إنما جزاء الذين يحاربون الله ورسوله } وقطع الطريق هو البروز لأخذ مال أو لقتل أو لإرعاب مكابرة اعتمادا على القوة مع البعد عن الغوث ويثبت برجلين لا برجل وامرأتين وقاطع الطريق ملتزم للأحكام ولو سكران أو ذميا مختار مخيف للطريق يقاوم من يبرز هو له بأن يساويه أو يغلبه بحيث يبعد معه غوث لبعد عن العمارة أو ضعف في أهلها وإن كان البارز واحدا أو أنثى أو بلا سلاح وخرج بالقيود المذكورة أضدادها فليس المتصف بها أو بشيء منها من حربي ولو معاهدا وصبي ومجنون ومكره ومختلس ومنتهب قاطع طريق وقد علم مما تقرر أنه لا يشترط فيه إسلام وإن شرطه في المنهاج كأصله ، ولو دخل جمع بالليل دارا ومنعوا أهلها من الاستغاثة مع قوة السلطان وحضوره فقطاع .
فصل : في قاطع الطريق الأصل فيه آية { إنما جزاء الذين يحاربون الله ورسوله } وقطع الطريق هو البروز لأخذ مال أو لقتل أو لإرعاب مكابرة اعتمادا على القوة مع البعد عن الغوث ويثبت برجلين لا برجل وامرأتين وقاطع الطريق ملتزم للأحكام ولو سكران أو ذميا مختار مخيف للطريق يقاوم من يبرز هو له بأن يساويه أو يغلبه بحيث يبعد معه غوث لبعد عن العمارة أو ضعف في أهلها وإن كان البارز واحدا أو أنثى أو بلا سلاح وخرج بالقيود المذكورة أضدادها فليس المتصف بها أو بشيء منها من حربي ولو معاهدا وصبي ومجنون ومكره ومختلس ومنتهب قاطع طريق وقد علم مما تقرر أنه لا يشترط فيه إسلام وإن شرطه في المنهاج كأصله ، ولو دخل جمع بالليل دارا ومنعوا أهلها من الاستغاثة مع قوة السلطان وحضوره فقطاع .
b. Bagaimana pesantren menyikapi gerakan
Islam radikal sebagaimana deskripsi di atas?
Jawaban:
Menjalankan amar ma’ruf nahi munkar
dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai penyimpangan kelompok
ISIS sebagaimana dalam deskripsi serta menguatkan doktrin Aswaja di
masyarakat dan melakukan upaya pencegahan perkembangan kelompok ISIS di
lingkungan masing-masing.
Referensi:
1.
Qowa’id
Al-Ahkam, juz 1, hal 77.
2.
Al-Asybah
Wa An-Nadlo’ir, hal 251.
3.
Bughyah
Al-Mustarsyidin, hal 251.
4.
Hasyiyah
Al-Jamal, juz 5, Hal 182.
5.
Dan
lain-lain.
قواعد الأحكام الجزء الأول ص : 77
المثال السادس والثلاثون التقرير على المعاصي كلها مفسدة لكن يجوز التقرير عليها عند العجز عن إنكارها باليد واللسان ومن قدر على إنكارها مع الخوف على نفسه كان إنكاره مندوبا إليه ومحثوثا عليه لأن المخاطرة بالنفوس في إعزاز الدين مأمور بها كما يعذر بها في قتال المشركين وقتال البغاة المتأولين وقتال مانعي الحقوق بحيث لا يمكن تخليصها منهم إلا بالقتال وقد قال عليه السلام “أفضل الجهاد كلمة حق عند سلطان جائر” جعلها أفضل الجهاد لأن قائلها قد جاد بنفسه كل الجود بخلاف من يلاقي قرنه من القتال فإنه يجوز أن يقهره ويقتله فلا يكون بذله نفسه مع تجويز سلامتها كبذل المنكر نفسه مع يأسه من السلامة .
المثال السادس والثلاثون التقرير على المعاصي كلها مفسدة لكن يجوز التقرير عليها عند العجز عن إنكارها باليد واللسان ومن قدر على إنكارها مع الخوف على نفسه كان إنكاره مندوبا إليه ومحثوثا عليه لأن المخاطرة بالنفوس في إعزاز الدين مأمور بها كما يعذر بها في قتال المشركين وقتال البغاة المتأولين وقتال مانعي الحقوق بحيث لا يمكن تخليصها منهم إلا بالقتال وقد قال عليه السلام “أفضل الجهاد كلمة حق عند سلطان جائر” جعلها أفضل الجهاد لأن قائلها قد جاد بنفسه كل الجود بخلاف من يلاقي قرنه من القتال فإنه يجوز أن يقهره ويقتله فلا يكون بذله نفسه مع تجويز سلامتها كبذل المنكر نفسه مع يأسه من السلامة .
الأشباه والنظائر ص:
414
ومنها الامر بالمعروف والنهى عن المنكر ولا يختص بأرباب الولايات ولا بالعدل ولا بالحر ولا بالبالغ ولا يسقط بظن انه لا يفيد او علم ذلك عادة ما لم يخف على نفسه أو ماله أو على غيره مفسدة أعظم من ضرر المنكر الواقع إهـ
ومنها الامر بالمعروف والنهى عن المنكر ولا يختص بأرباب الولايات ولا بالعدل ولا بالحر ولا بالبالغ ولا يسقط بظن انه لا يفيد او علم ذلك عادة ما لم يخف على نفسه أو ماله أو على غيره مفسدة أعظم من ضرر المنكر الواقع إهـ
بغية المسترشدين ص :
251 – 252 دار الفكر
(مسألة ج) ونحوه ى الأمر بالمعروف والنهى عن المنكر قطب الدين فمن قام به من أى المسلمين وجب على غيره إعانته ونصرته ولا يجوز لأحد التقاعد عن ذلك والتغافل عنه وإن علم أنه لا يفيد وله أركان: الأول المحتسب وشرطه الإسلام والتمييز ويشترط لوجوبه التكليف فيشمل الحر والعبد والغنى والفقير والقوى والضعيف والدنىء والشريف والكبير والصغير ولم ينقل عن أحد أن الصغير لا ينكر على الكبير وأنه إساءة أدب معه بل ذلك عادة أهل الكتاب نعم شرط قوم كونه عدلا ورده آخرون وفصل بعضهم أن يعلم قبول كلامه أو تكون الحسبة باليد فيلزمه وإلا فلا وهو الحق ولا يشترط إذن السلطان الثانى ما فيه الحسبة وهو كل منكر ولو صغيرة مشاهد فى الحال الحاضر ظاهر للمحتسب بغير تجسس معلوم كونه منكرا عند فاعله فلا حسبة للآحاد فى معصية انقضت نعم يجوز لمن علم بقرينة الحال أنه عازم على المعصية وعظه ولا يجوز التجسس إلا إن ظهرت المعصية كأصوات المزامير من وراء الحيطان ولا لشافعى على حنفى فى شربه النبيذ ولا لحنفى على شافعى فى أكل الضب مثلا الثالث المحتسب عليه ويكفى فى ذلك كونه إنسانا ولو صبيا ومجنونا الرابع نفس الاحتساب وله درجات التعريف ثم الوعظ بالكلام اللطيف ثم السب والتعنيف ثم المنع بالقهر والأولان يعمان سائر المسلمين والأخران مخصوصان بولاة الأمور زاد ج وينبغى كون المرشد عالما ورعا حسن الخلق إذ بها تندفع المنكرات وتصير الحسبة من القربات وإلا لم يقبل منه بل ربما تكون الحسبة منكرة لمجاوزة حد الشرع
(مسألة ج) ونحوه ى الأمر بالمعروف والنهى عن المنكر قطب الدين فمن قام به من أى المسلمين وجب على غيره إعانته ونصرته ولا يجوز لأحد التقاعد عن ذلك والتغافل عنه وإن علم أنه لا يفيد وله أركان: الأول المحتسب وشرطه الإسلام والتمييز ويشترط لوجوبه التكليف فيشمل الحر والعبد والغنى والفقير والقوى والضعيف والدنىء والشريف والكبير والصغير ولم ينقل عن أحد أن الصغير لا ينكر على الكبير وأنه إساءة أدب معه بل ذلك عادة أهل الكتاب نعم شرط قوم كونه عدلا ورده آخرون وفصل بعضهم أن يعلم قبول كلامه أو تكون الحسبة باليد فيلزمه وإلا فلا وهو الحق ولا يشترط إذن السلطان الثانى ما فيه الحسبة وهو كل منكر ولو صغيرة مشاهد فى الحال الحاضر ظاهر للمحتسب بغير تجسس معلوم كونه منكرا عند فاعله فلا حسبة للآحاد فى معصية انقضت نعم يجوز لمن علم بقرينة الحال أنه عازم على المعصية وعظه ولا يجوز التجسس إلا إن ظهرت المعصية كأصوات المزامير من وراء الحيطان ولا لشافعى على حنفى فى شربه النبيذ ولا لحنفى على شافعى فى أكل الضب مثلا الثالث المحتسب عليه ويكفى فى ذلك كونه إنسانا ولو صبيا ومجنونا الرابع نفس الاحتساب وله درجات التعريف ثم الوعظ بالكلام اللطيف ثم السب والتعنيف ثم المنع بالقهر والأولان يعمان سائر المسلمين والأخران مخصوصان بولاة الأمور زاد ج وينبغى كون المرشد عالما ورعا حسن الخلق إذ بها تندفع المنكرات وتصير الحسبة من القربات وإلا لم يقبل منه بل ربما تكون الحسبة منكرة لمجاوزة حد الشرع
حاشية الجمل على شرح
المنهج الجزء الخامس ص : 182 – 183 دار الفكر
(وبأمر ب ونهى عن منكر) أى الأمر بواجبات الشرع والنهى عن محرماته إذا لم يخف على نفسه أو ماله أو على غيره مفسدة أعظم من مفسدة المنكر الواقع (قوله ونهى عن منكر) والإنكار يكون باليد فإن عجز فباللسان فعليه أن يغيره بكل وجه أمكنه ولا يكفى الوعظ لمن أمكنه إزالته باليد ولا كراهة القلب لمن قدر على النهى باللسان ويستعين عليه بغيره إذا لم يخف فتنة من إظهار سلاح وحرب ولم يمكنه الاستقلال فإن عجز عنه رفع ذلك إلى الوالى فإن عجز عنه أنكره بقلبه إهـ من الروض وشرحه (قوله إذا لم يخف على نفسه أو ماله الخ) عبارة شرح م ر وشرط وجوب الأمر بال أن يأمن على نفسه وعضوه وماله وإن قل كما شمله كلامهم بل وعرضه كما هو ظاهر وعلى غيره بأن يخاف عليه مفسدة أكثر من مفسدة المنكر الواقع ويحرم مع الخوف على الغير ويسن مع الخوف على النفس والنهى عن الإلقاء باليد إلى التهلكة مخصوص بغير الجهاد ونحوه كمكره على فعل حرام غير زنا وقتل وأن يأمن أيضا أن المنكر عليه لا يقطع نفقته وهو محتاج إليها ولا يزيد عنادا ولا
(وبأمر ب ونهى عن منكر) أى الأمر بواجبات الشرع والنهى عن محرماته إذا لم يخف على نفسه أو ماله أو على غيره مفسدة أعظم من مفسدة المنكر الواقع (قوله ونهى عن منكر) والإنكار يكون باليد فإن عجز فباللسان فعليه أن يغيره بكل وجه أمكنه ولا يكفى الوعظ لمن أمكنه إزالته باليد ولا كراهة القلب لمن قدر على النهى باللسان ويستعين عليه بغيره إذا لم يخف فتنة من إظهار سلاح وحرب ولم يمكنه الاستقلال فإن عجز عنه رفع ذلك إلى الوالى فإن عجز عنه أنكره بقلبه إهـ من الروض وشرحه (قوله إذا لم يخف على نفسه أو ماله الخ) عبارة شرح م ر وشرط وجوب الأمر بال أن يأمن على نفسه وعضوه وماله وإن قل كما شمله كلامهم بل وعرضه كما هو ظاهر وعلى غيره بأن يخاف عليه مفسدة أكثر من مفسدة المنكر الواقع ويحرم مع الخوف على الغير ويسن مع الخوف على النفس والنهى عن الإلقاء باليد إلى التهلكة مخصوص بغير الجهاد ونحوه كمكره على فعل حرام غير زنا وقتل وأن يأمن أيضا أن المنكر عليه لا يقطع نفقته وهو محتاج إليها ولا يزيد عنادا ولا
ينتقل إلى ما هو أفحش وسواء فى لزوم
الإنكار أظن أن المأمور يمتثل أم لا انتهت
Sumber:
Hasil Keputusan Bahtsul Masail Forum
Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) Se-Jawa Madura ke-28 di Pondok Pesantren
Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, pada 25-26 Jumadil Akhir 1436 H/ 15-16 April
2015 M
No comments:
Post a Comment